Inspirasi Jumat 54 Bahagia adalah

Anda ingin bahagia? jelas, tidak perlu ditanya. Siapa pun, termasuk penjahat paling tengik pun ingin bahagia. Lantas, apa itu bahagia? Tidak ada kamus yang diakui semua orang, apa definisi bahagia. Inilah salah satu versinya.

Bahagia tidak pernah berkaitan dengan level, tingkat, kasta atau apa pun yang serupa dengan itu. Karena bahagia akan kita dapatkan, ketika sesuatu yang kita harapkan terpenuhi. Dua kata kunci adalah harapan dan pemenuhan. Harapan adalah sesuatu yang kita inginkan, sedangkan pemenuhan adalah hasil kerja atau prestasi yang mampu kita realisasikan.

Sebesar apa pun prestasi yang mampu kita wujudkan, jika harapan yang kita tetapkan lebih tinggi, maka kebahagiaan tidak akan pernah terpenuhi. Sebaiknya, sekecil apa pun prestasi kita, jika harapan disetel lebih rendah, maka kebahagiaan bisa kita nikmati. Maka sebetulnya, kata kunci kebahagiaan hanyalah satu, yaitu harapan.

Agama Islam menyediakan platform kebahagian, yaitu Ihlas. Ihlas adalah pembersihan seluruh harapan dan pamrih, kecuali kepada Dzat Yang Maha Tinggi. Islam mengajurkan, agar muslim bekerja dan berkarya yang terbaik, namun tidak mengharapkan sesuatu apa pun sebagai balasan, kecuali kepada Allah Swt. Dengan menghilangkan semua harapan, seharusnya seorang muslim terjamin kebahagiaanya.

Agama Buddha memberi nasihat yang hampir serupa. Ketika kita mengharapkan kesenangan, mungkin akan mendapatkannya, namun akan segera hilang secepat kemunculannya. Sehingga kita perlu mereduksi nafsu harapan kesenangan, bahkan perlu mencegahnya, agar tidak mengendalikan kehidupan kita.

Penjelasan singkat di atas sudah cukup untuk membuat kesimpulan: BAHAGIA adalah meningkatkan KARYA menurunkan HARAPAN.

Seseorang yang selalu menghasilkan karya terbaik dengan tuntutan minimal, hampir dipastikan akan jauh lebih bahagia, dibandingkan dengan seseorang yang banyak tuntutan namun sedikit karya yang diwujudkan.

Komentar

Postingan Populer